REIZA HAUDINA

LIFE STORY. MEMORIES

I've been an architecture student for almost a year now. I will share about what I've been through here.

WHY ARCHITECTURE?
At a first place, I never though of majoring in architecture. I wanted to be a dentist. But, turns out I failed. I like to draw and I thought maybe I should enter Visual Communication Design or Fashion Design. But my mom didnt really want me to majoring one of those. So, she told me "try architecture" and I thought, why not? So here I am!

WHAT DID YOU LEARN?
Well, I'm an architecture student. I learn about what is architecture, what is architect, what can I do if I become an architect. I learn how to think like an architect, how to be an architect, what should I think of when I'm designing. I learn how to design, the materials. I learn lots of things for sure.

WHAT HAVE YOU DONE ?
I've made design for security post for my 1st semester final task. 

TELL ME THE STRUGGLES!
Well, I lack time of sleep when its close to the deadline. And there's a lecture about building structure that I hate the most because I dont understand any of it. And also when I cant think of any design for my task, I feel like wanna cry and give up. 

WHAT ARE YOU DOING NOW?
In 2nd semester, I will design a house in real estate. WISH ME LUCK GUYS!

You can check out mine on http://instagram.com/sketchoop

BYE! 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
See that pictures??
Banyak banget rumor bilang katanya SMA kelas 12 yang sekarang ini bakal UN bulan februari..
Terus tiba tiba ada rumor ini yang bilang katanya UN nya bulan desember..
Dan semua full online..
Aku ga ngerti tujuan pemerintah majuin UN itu apa. Motif mereka itu apa. Tapi menurut aku ga masuk akal kalo misalkan UN bulan februari apalagi desember.
I mean like.... Kaka kelas kita yang udah lulus aja intensif nya sekitar 8 bulan dan sebagian dari mereka masih keteteran, ngep ngepan. Gimana kita yang kalo misalnya bulan februari yang intensifnya cuman 6 bulan dan kalo misalkan bulan desember cuma intensif sekitar 4 bulan. Mau jadi apa?
Ya mungkin pemerintah mikir kalo kita kita kan udah pake Kurikulum 2013 nih dan sebagian pelajaran kelas 12 kan udah dipelajarin di kelas 10 sama 11. Jadi mungkin mereka pikir kelas 12 nya tinggal yang belom dipelajari sama ngulang.
Tapi ya jujur aku sendiri sih ga bakal kuat kayak gitu. Pake Kurikulum 2013 itu capek. Semuanya serba diforsir. Bahkan ada pelajaran yang udah 7 tahun ga dipelajari, malah dipelajari lagi (kalo anak MIIA pasti tau pelajaran MTK Peminatan yang irisan kerucut). Menurut aku juga ga efektif karena dominan murid yang 'kerja' ketimbang gurunya. Menurut aku lebih baik guru ngajar dulu baru kasih tugas ke muridnya ketimbang muridnya yang 'ngajar' plus ngerjain tugas.
Yang kelahiran tahun 1998 pasti ngerasain banget jadi kelinci percobaan. Mulai dari UN 20 paket yang LJK nya super tipis kalo diapus bisa robek, kurikulum 2013, sekarang UN dipercepat dan semuanya full online.
Sebaiknya pemerintah itu bukan memperbaiki yang seperti itunya. Tapi memperbaiki cara mengajar guru guru di Indonesia. Kan masih banyak tuh guru guru yang masih kurang bagus. Nah yang seperti itu yang diperbaiki. Bukan malah UN, dll yang dirubah. Itu sih namanya sama aja bikin ribet murid. Lebih baik gurunya yang dilebih bagusin.
Udah ah gitu aja. Capek kalo ngomongin gini mah. Capek di badan capek di pikiran.
Haha.
Byebye!!
With love,
- Reiza Haudina -
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Assalamu'alaikum. Berhubung masih belum ngantuk jadi mau cerita ah. Kali ini mau ceritain kalo berbagi itu sebenernya enak loh..

Puasa tahun ini aku diajak oleh umi-ku untuk berbuat kebaikan sebanyak banyaknya. Mulai dari bersedekah uang, bersedekah makanan, dan lain lain. Awalnya dari tante Auk Murat yang mengajak umi untuk berbuat kebaikan dengan buku "21 hari mencapai surga" dari tante Auk. Akhirnya aku dan umi memutuskan untuk selalu bersedekah setiap hari.

Awalnya untuk memberi sedekah uang ke pemulung aja rasanya malu. Tapi lambat laun aku mulai terbiasa. Bahkan aku lah yang akan menyuruh umi untuk memberhentikan mobilnya jika aku melihat seorang duafa yang sekiranya benar benar berhak mendapatkannya. Mungkin menurut kita 5000 rupiah itu artinya tidak begitu banyak. Tapi bagi mereka yang sangat kekurangan itu seperti nikmat yang luar biasa. Contohnya seperti kemarin saat aku dan umi sedang menunggu taksi di luar Thamrin City. Mengingat hari itu aku dan umi belum bersedekah, aku yang melihat ibu ibu pemulung tua dengan pakaian yang lusuh, segera mengingatkan umi untuk memberi uang kepada ibu itu. Hanya 5000 rupiah memang. Tapi respon ibu itu adalah "Alhamdulillah ya Allah. Terimakasih neng. Ini bulan puasa, semoga kebaikan neng dibalas oleh Allah. Semoga neng dimudahkan rezekinya." See? Dia sangat bersyukur walau hanya 5000 rupiah menurut kita. Aku juga ingat saat aku memberikan sebungkus nasi padang kepada seorang pemulung dan bapak tua tukang becak untuk ia berbuka puasa. Pemulung dan bapak tua tukang becak terlihat sangat senang saat menerima nasi padang itu. Aku sangat puas melihat wajah wajah mereka saat aku memberikan uang atau sebungkus nasi padang.

Sebenarnya umi memang sudah mengajarkan ku untuk berbagi sejak aku kecil. Dulu umi pernah bilang "kaka kalo mau beli baju, baju lama yang udah kekecilan dan ga mau kaka pake lagi kaka pisahin ya nanti kita kasih orang kan lumayan bisa dipake sama mereka kak." Dan juga setiap aku ingin beli boneka, umi selalu bilang "kalo kaka mau beli boneka, satu boneka di rumah kaka sumbangin ke orang ya kak jadi ga kebanyakan boneka." Bahkan sejak SMP, aku diajarkan untuk berbagi kepada anak yatim piatu. Kebetulan memang umi memiliki anak yatim piatu yang lumayan banyak. Mereka sudah aku anggap adik adik ku. Mereka memang tidak ditempatkan disuatu tempat khusus. Namun setiap sebulan sekali atau dua bulan sekali, mereka akan datang ke rumah ku untuk pengajian lalu umi akan menyantuni mereka. Pernah sekali aku menggunakan THR yang aku dapatkan untuk menyantuni mereka. Disaat waktu senggang juga mereka dapat datang ke rumah sekedar belajar bagaimana cara bikin kerudung ala umi.

Tahun ini mereka akan mendapatkan baju lebaran dari aku dan umi. Hari Sabtu yang lalu, aku dan umi pergi ke Pasar Jatinegara untuk mencari baju koko dan baju muslim untuk anak anak yatim, dan juga beberapa mukena untuk diberikan ke beberapa musholla yang sekiranya kekurangan mukena. Aku sudah dapat membayangkan wajah wajah cerah anak anak yatim saat mereka mendapatkan baju lebaran itu.

Belakangan ini aku sadar. Di luar sana banyak sekali orang yang kekurangan. Dan menurutku alangkah baiknya jika kita memberikan sebagian rezeki kita kepada mereka yang membutuhkan. Aku pernah baca, bahwa jika kita mempunyai rezeki, kita harus bersedekah setengah dari rezeki kita. Misalkan kita mempunyai uang 10000 rupiah, maka kita memberikan 5000 rupiah ke orang lain. Namun kan tidak semua dan tidak selalu bisa seperti itu. Makanya dimulai dari kecil kecil dulu. Mungkin hanya sedikit yang kita berikan namun banyak manfaat yang kita berikan kepada orang lain dan kita juga mendapatkan pahala kebaikan. Aku sendiri merasa sangat puas dan senang setelah berbagi kepada orang lain. Karena aku tau sedikit apapun yang kita berikan, itu sangat berarti untuk mereka.

Sekian ceritaku kali ini. Mungkin nantinya aku akan bercerita sesuatu seperti ini lagi hehe. Semoga ceritaku kali ini bermanfaat ya.. amin






With love,
- Reiza Haudina -
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Heyyo ladies and gentlemen!!

Salam kangen dari Reiza.

OH IYA! Udah bulan Ramadhan yay! Mohon maaf lahir batin ya semuanya. Maaf kalo ada kesalahan baik secara lisan maupun perbuatan, sengaja maupun tidak sengaja. Semoga puasa tahun ini lancar dan berkah amin!!

Udah lama banget ya kayaknya reiza ga ngepost something something gitu. Terakhir ngepost itu tentang berakhirnya kisah bulan bintang. Dah itu mah pas hati sedang sakit atuh haha. Sekarang mau coba mulai rutin nge blog ah. Selain buat berbagi cerita juga buat kenang kenangan just in case reiza lupa apa aja yang telah terjadi. Maklum rada pelupa gitu deh. Hoho. Mau sering ngeblog tapi ya kalo via HP kan rada butuh kesabaran banget ya kan. Tapi kalo pake laptop ya juga ribet banget. Jadi ya gitu deh. Suka sedih jadinya. Padahal banyak yang mau diceritain. Huft. 

Sebenernya pengen banget nulis cerita pendek atau ga panjang atau ga cerpen berdasarkan kisah nyata dengan seseorang. Ceilah. Tapi sayangnya ending kisahnya gantung. Ga happy ending ga sad ending. Jadi endingnya harus ngarang, tidak berdasarkan fakta haha.

Yaudah lah gitu aja salam kangennya hoho. 

Cerita lainnya akan segera datang...

To be continued...




- Reiza Haudina -
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hai! Reiza punya kisah baru tentang bulan dan bintang. Udah lama ga ngepost tentang bulan dan bintang. Kalo dulu ngepost bulan dan bintang bahagia, sekarang kebalikannya.









1 tahun mereka selalu bersama. 
6 bulan bintang berusaha.
5 bulan 22 hari mereka menulis cerita.

1 bulan pertama mereka masih baik baik saja.
Lalu masalah mulai datang silih berganti.
They get through up and downs together.
Berkali kali kata kata "sudah" ingin keluar namun mereka masih bisa bertahan. Sikap bulan ke bintang makin lama makin beda.

Bulan yang selalu cuek, bulan yang selalu masa bodo, bulan yang selalu nyakitin bintang. Bulan merasa dirinya jahat. Disaat bintang berusaha memperbaiki, bulan hanya diam. Bulan yang selalu gak menghargai usaha bintang. Bintang yang selalu menginginkan sosok bulan yang dahulu kembali. Bintang yang selalu merindukan sosok bulan yang dahulu. Bulan mencoba untuk kembali seperti dahulu namun tak berhasil. Ia hanya bisa bertahan melakukannya selama satu dua hari. Bulan sendiri tidak mengetahui mengapa dirinya berubah menjadi seperti itu. Setiap kali bulan bertanya pada dirinya "kenapa?" Ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

Kedekatan mereka semakin lama semakin merenggang hingga sampai di titik dimana mereka bagaikan kedua orang asing yang tidak pernah bertemu sebelumnya. Sikap bulan kepada bintang semakin berubah. Jutaan maaf sudah keluar dari mulutnya namun tetap saja begitu. 

Sampai suatu hari bulan memutuskan untuk melepas bintang karena bulan merasa dirinya jahat dan bintang gak berhak mendapatkan itu semua. Bulan ga bisa nyakitin bintang terus. Bintang ingin bulan bertahan dan mencoba untuk berubah. Tapi bulan harus melepaskan bintang. Ia tidak bisa berjanji sosoknya yang dulu bisa kembali. Ia tidak bisa menjanjikan sesuatu yang lebih baik. Ia takut jika ia berjanji tapi nantinya dia melakukan kesalahan itu lagi, bintang hanya tersakiti lagi dan lagi. Bintang pun sudah ga kuat jika terus seperti itu. Bintang bilang kalo memang bulan ga bisa berubah atau memberi kepastian, bintang ingin bulan pergi jauh jauh dari kehidupannya, yang berarti tidak ada lagi bintang dan bulan yang bersahabat, hanya ada bulan dan bintang yang saling kenal namun gak bersahabat. Bulan meyakinkan dirinya bahwa ini mungkin yang terbaik. Bintang bertanya pada bulan apakah bulan sudah siap kehilangan bintang untuk selamanya? Bulan menjawab jujur bahwa ia sangat amat belum siap. Namun sepertinya melepaskan bintang mungkin yang terbaik. 

Keesokan harinya, bulan harus melewati hari dengan suasana baru. Suasana yang beda saat ia melihat bintang. Berkali kali bulan menahan air mata yang ingin sekali jatuh. Bulan ingat perkataan sahabatnya saat malam hari "Bulan harus kuat bulan pasti bisa. Nangislah sampai kamu ga bisa lagi nangis. Nangislah sampai yang tersisa hanya rasa sedih yang perlahan akan hilang. Habisin nangisnya sekarang mumpung masih malem. Besok bulan harus sudah kembali tersenyum" bulan berusaha untuk selalu tersenyum. Matanya terasa sakit karena menahan air mata. Bulan harus menerima kenyataan karena ini adalah keputusan yang telah diambilnya. Ia sangat kehilangan sosok bintang yang biasanya ada. 

Bulan berharap yang terbaik untuk bintang. Semoga bintang bisa menemukan bulan yang lain yang lebih baik dari bulan yang ini. Bulan berterimakasih karena bintang sudah mau selalu ada buat bulan, bintang udah mau sabar ngadepin bulan, bintang udah mau dengerin curhatan curhatan bulan, bintang udah mau ngertiin bulan disaat ga ada yang bisa ngertiin bulan satupun, bintang yang udah mau membela bulan. Bulan mau terimakasih atas satu tahunnya bersama bintang. Bulan minta maaf atas segala kesalahan kesalahan bulan, maaf karena bulan udah jahat sama bintang. Maaf bulan ga bisa nepatin janji bulan untuk berubah bertahan dan gak ninggalin bintang. Semoga bintang bisa lebih bahagia ya.. 

Bulan ga akan pernah lupain bintang. Bulan ga akan pernah lupain segalanya . Bulan akan ada buat bintang walau dari jauh. Bulan ingin bintang tetap bersinar walau tanpa bulan. 

Bulan sayang bintang...............




~THE END of their story~



Sekian cerita bulan dan bintang dari reiza.. reiza ga kuat nulisnya hehe
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Who doesn't know an-amazing-touching-beautiful movie called The Fault In Our Stars? I mean, everyone know. At least, they ever heard of it. Except if they live inside the cave.

The Fault In Our Stars Movie is adapted from a novel by John Green. 
Let's just call it TFIOS alright. 

This movie tells us about a girl with terminal thyroid cancer that has spread to her lungs called Hazel Grace Lancaster (Shailene Woodley). She often attend a support meeting. She met Augustus Waters (Ansel Ergot) which is become the love of her life when she attend support meeting. Augustus lost one of his leg because of osteosarcoma. 

Let's just say that this movie is really great and you need to watch this movie if you haven't watch it. I must admit that I do love this movie. I love how Shai and Ansel did pretty well. I can feel their chemistry as they played role as Hazel and Augustus. I love how Josh Boone amazingly adapt the novel into film. 

I'm not going to tell you the story. I'd rather you find out by your own by watching this movie or at least read the book

"There is no shortage of the fault to be found amid our stars"

"You don't get to choose if you get hurt in this world"

"That's the thing about pain. It demands to be felt"

"Perhaps 'Okay' will be our always"

"I'm a grenade and at some point I'm going to blow up and I would like to minimize the casualties okay?"

"It's a metaphor, see : you put this killing thing right between your teeth, but you didn't give it the power to do it's killing"

"My thoughts are star I cannot fathom into constellations"

"And in the end, we can blame the stars or tell ourselves that it wasn't meant to be , that it wasn't destined to happened. But deep down, we know that the stars weren't at fault and it wasn't 'meant to be'. The fault was in ourselves"

"Our fearlessness should be our secret weapon"

"There will come a time when all of us are dead. All of us. There will come a time when there are no human beings remaining to remember that anyone ever existed or that our species ever did anything"

"You spend your life stuck in the labyrinth thinking about how you'll escape it someday... and imagining the future keeps you going but you never do it. You just use the future to escape from the present"




- Reiza Haudina - 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Aku mau cerita tentang beberapa pengalaman pengalaman dan hal hal yang pernah aku lewatin di masa masa SD............................

SD Islam Al-Fajar.. Tempat dimana aku melewati masa 6 tahun ku mengikuti pendidikan dasar. Sekolahnya luas. Ada 3 gedung (TK, SD, SMP), dan satu masjid bernama Masjid Siti Rawani yang super duper nyaman. Dikelilingi oleh sungai yang membuat sekolahku seperti dikelilingi laut dan kawasan sekolah ku adalah sebuah pulau.

Inilah pengalaman yang aku lewati di SD itu..

Dulu sekali, aku satu satunya murid di kelas yang ambil nilai nyanyi sambil main keyboard. Aku nyanyiin lagu Sebelum Cahaya by Letto. Alhamdulillah gurunya suka, temen temenku suka. Sampe sampe guru musikku manggil wali kelas aku buat ngeliat aki tampil. Aku tampil dua kali, request dari guruku. Temen temen pada lambai lambai tangan jadi berasa lagi konser haha. Trus pas beberapa minggu kemudian, disuruh nyanyi duet. Aku main keyboard lagi kan. Aku bareng Shofya, Shofya Mahira, nyanyi Munajat Cinta. Pardon my choice of song. Anak SD gitu masih belom begitu ngerti lagu gituan hehe. Reiza diisengin sama anak cowoknya, diceng cengin dikiranya itu lagu buat my crush on that time, padahal liriknya udah diganti jadi berbau bau sahabat ckck. Pokoknya dulu itu setiap kali ambil nilai nyanyi pasti sambil main keyboard. Pernah sekali ambil nilai nyanyi tapi suaranya lagi abis dan ga ada persiapan jadi ya gitu deh. Jelek banget.

Aku punya temen sahabat namanya Vita, Monisia Riesvitalia Doti. Kita sering banget bareng bareng. Ambil nilai nyanyi pun bareng bareng. Kita nyanyi lagu Cinta Untuk Mama (efek abis lomba kecamatan) sama Laskar Pelangi. As always, dengan Reiza yang main keyboard. Kita latihan di rumah Reiza sampe teriak teriak pas di bagian nada tinggi. Mati lampu di rumah pun gak menghalangi. Kita tetep latihan. Di sekolah pun kita latihan kalo lagi senggang, Ke kamar mandi pun kadang suka sambil nyanyi. Latihan everywhere.


Waktu SD ikut ekskul drumband dan ekskul lukis. Reiza pernah ngambek sama guru lukis gue. Jadi kan mau demo ekskul gitu, eh dia ga ajak aku buat demo ekskul. Katanya sih kan aku drumband takutnya ga keburu gitu. Trus tibatiba pas udah hari H, ga ada persiapan sama sekali, Reiza disuruh ikut demo ekskul. Jadilah ikutan secara dadakan. Kita pake jubah hitam, trus muka dicoret coret warna hitam trus dengan diiringin musik musik horror gitu gurunya yang bikin, Reiza, guru Reiza dan salah satu partner lukis Reiza, namanya Zein Aribaturif'ah, demo ekskul yay.

My Creation
With Zein, my partner
Sekolah Reiza pernah ikutan pameran antar sekolah gitu di Bekasi Square. Trus guru lukis aki bilang katanya aku disuruh demo lukis gitu disana, di stand sekolah aku, secara LIVE. Fiuh. Yaudah tuh aku iya in kan ya. Trus pas sampe sana, agak shock juga sih ngeliat isi stand sekolah aku. Kebanyakan itu hasil karyaku. Ntah itu lukisan princess aku yang super gede, peta Indonesia dari bubur koran buatan aku, kliping daur ulang kertas buatan aku, lukisan lukisan aku yang pernah aku kasih ke sekolah, lumayan banyak lah. Seneng banget ngeliatnya, tersanjung. Trus mulailah tuh aku ngelukis disana, cuman pake canvas sedeng. Awalnya sepi, dengan tenang aku ngelukis, orang lewat lewatan ngeliatin sekilas. Seiring jalannya waktu, lama lama aku diliatin sama banyak orang. Awalnya sih ga nyadar gara gara fokus banget, eh pas lagi mau ngambil cat nyadar kalo banyak banget orang disekitar aku. Rasanya nervous loh sumpah lagi ngelukis diliatin gitu. Ada yang bilang "ih bagus banget" "ih keren" gitu gitu deh. Aku paling ga bisa lukis cepet cepet. Guru lukis juga bilang gitu. Katanya "Reiza itu ngelukisnya pake hati makanya dia yang paling lama kalo ngelukis. Yang lain bisa sehari dua hari selesai kalo Reiza bisa seminggu baru selesai." Untung saat itu mood lagi bagus jadinya ya menikmati ngelukis. Trus pas udah jadi, lukisannya kan dipajang di stand. Trus aku pulang. Besoknya dapet kabar kalo lukisan gue diliat sama Dinas Pendidikan Kota Bekasi kalo ga salah, terus katanya lukisan aku diambil sama dia dibawa pulang. Katanya lukisan aku bagus. Alhamdulillah ya Allah yay. 

Aku pernah ikutan lomba nyanyi diiringin pake keyboard gitu. Waktu itu kelas 4 apa kelas 5 gitu, lupa. Lomba sama temen aku, namanya Nurfitri Tiara Makani,  sebagai perwakilan dari sekolah aku. Lombanya di kantor Kecamatan Jati Asih. Aku sama Tara awalnya ga begitu deket tapi garagara ikut lomba itu kita jadi deket gitu. Tara yang nyanyi, aku yang main keyboard. Kita sering banget latihan bareng. Kita latihan diajarin sama guru musik gitu agak agak bule gurunya, entahlah lupa namanya siapa, kalo ga salah Kak Lauren deh. Dia baik banget sabar banget ngajarinnya. Waktu itu disuruhnya nyanyi lagu Cinta Untuk Mama sama satu lagu daerah judulnya Rambadia. Semua peserta harus nyanyi lagu itu. Kita latihan sampe malem, mana tempatnya Kak Lauren jauh banget kan ya. Pada saat hari H, aku sama Tara ga mau masuk kalo misalkan gak ada Kak Lauren. Kita nervous banget. Akhirnya Kak Lauren bela belain jauh jauh dateng buat nyemangatin kita. Lawan kita kebanyakan yang main keyboard orang dewasa, ada juga yang udah di rekam duluan musiknya. Walaupun ga menang, tapi kita seneng.


Dulu waktu aku masih les di Purwacaraka Music Studio, aku sering mini concert gitu kan bareng anak anak yang lain. Satu yang paling berkesan buatku.  Saat itu temanya "Go Green Concert", Acaranya di Bekasi Cyber Park. Aku tampil bareng 3 orang lainnya. 2 orang main keyboard bareng aku, 1 orang nyanyi. Kita bawain lagu First Love nya Nikka Costa. Apa yang membuat hal itu berkesan? Kakek nenekku dateng buat nonton aku tampil. Itu tuh rasanya seneng banget asli. Pada hari itu seharusnya aku demo lukis di Bekasi Square, yang tadi aku bilang itu ada pameran antar sekolah.

Reiza pernah les bahasa inggris di New Concept. Kebetulan mereka lagi ngadain lomba mewarnai se Bekasi apa se-Jabodetabek gitu deh lupa. Pokoknya pesertanya banyak deh. Nah kan Reiza ikutan itu lomba barengan sama beberapa temen New Concept. Daann Reiza dapet juara 3 yey senangnya dalam hati. Reiza bawa pulang piala, eh tapi pialanya patah pas udah sampe rumah sedih sekali. Trus dibenerin deh sama kakek. Daann hasil mewarnainya itu dipajang di New Concept nya. Tapi gatau deh sekarang masih dipajang apa ngga. Udah lama soalnya.

Reiza waktu SD jarang yang namanya belajar di rumah. Di sekolah jarang nyatet pelajaran, meratiin aja jarang. Setiap mau ulangan, pasti minjem buku temen buat difotokopi. Reiza belajar kalo mau ulangan doang. Tapi yang Reiza bingung, nilainya bagus mulu ga pernah dapet 7. Tapi giliran sekarang kayak gitu, nilai langsung terjun payung.

Masa masa SD Reiza itu sangat indah. Aku menghabiskan waktu aku untuk melakukan hal hal yang aku sukai. Melukis dan main keyboard setiap aku stress ulangan, setiap lagi bosen, setiap lagi butuh refreshing, setiap lagi ada waktu senggang. Masa masa SD, Reiza gak jauh jauh dari canvas, kuas, cat minyak, minyak tanah, keyboard, not balok. Yang jadi beban itu cuman ulangan. Gak ada yang lain. Waktu SD aki selalu let it flow. Aki jarang berkutat dengan alat alat elektronik. Masih pake HP Nokia yang layarnya super kecil trus tebel - dipake nimpuk kucing juga marah kali kucingnya - itu juga cuma dipake buat main uler uleran. Canvas used to be my bestfriend. I never touch canvas anymore. Keyboard used to be my bestfriend. I barely touch it. They were always there for me. Oh, how I missed those moments. I miss painting, I miss playing keyboard like I used to.







- Reiza Haudina - 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts
Unknown
View my complete profile

Reiza Haudina

an Architecture student
a girl trying to get through 4 years studies in college
a girl that likes to share

Follow Us

  • Main Account
  • Sketch - Task
  • Twitter

Search

Popular Posts

  • Pengalaman Paskibraka 2014
    Annyeong hasseo!! Kali ini nyapanya pake korea. Kali ini mau cerita pengalaman aku jadi Capaska Kota Administrasi Jakarta Timur 2014. ...
  • The End Of Bulan dan Bintang's Story
    Hai! Reiza punya kisah baru tentang bulan dan bintang. Udah lama ga ngepost tentang bulan dan bintang. Kalo dulu ngepost bulan dan bintang ...
  • This Is Real, This Is Me
    Aku mau sedikit cerita mengenai Reiza Haudina Najihah Putri a.k.a me yey.  Aku itu sering banget dipanggil Reiza, Eja, Hau, Udin, Rei, J...

Categories

  • aRCHITECTURE
  • facts
  • life
  • memories
  • moments
  • review
  • story

Blog Archive

  • ▼  2017 (1)
    • ▼  April (1)
      • 2nd Semester Majoring in Architecture
  • ►  2015 (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
  • ►  2014 (9)
    • ►  October (6)
    • ►  May (3)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates