Assalamu'alaikum. Berhubung masih belum ngantuk jadi mau cerita ah. Kali ini mau ceritain kalo berbagi itu sebenernya enak loh..
Puasa tahun ini aku diajak oleh umi-ku untuk berbuat kebaikan sebanyak banyaknya. Mulai dari bersedekah uang, bersedekah makanan, dan lain lain. Awalnya dari tante Auk Murat yang mengajak umi untuk berbuat kebaikan dengan buku "21 hari mencapai surga" dari tante Auk. Akhirnya aku dan umi memutuskan untuk selalu bersedekah setiap hari.
Awalnya untuk memberi sedekah uang ke pemulung aja rasanya malu. Tapi lambat laun aku mulai terbiasa. Bahkan aku lah yang akan menyuruh umi untuk memberhentikan mobilnya jika aku melihat seorang duafa yang sekiranya benar benar berhak mendapatkannya. Mungkin menurut kita 5000 rupiah itu artinya tidak begitu banyak. Tapi bagi mereka yang sangat kekurangan itu seperti nikmat yang luar biasa. Contohnya seperti kemarin saat aku dan umi sedang menunggu taksi di luar Thamrin City. Mengingat hari itu aku dan umi belum bersedekah, aku yang melihat ibu ibu pemulung tua dengan pakaian yang lusuh, segera mengingatkan umi untuk memberi uang kepada ibu itu. Hanya 5000 rupiah memang. Tapi respon ibu itu adalah "Alhamdulillah ya Allah. Terimakasih neng. Ini bulan puasa, semoga kebaikan neng dibalas oleh Allah. Semoga neng dimudahkan rezekinya." See? Dia sangat bersyukur walau hanya 5000 rupiah menurut kita. Aku juga ingat saat aku memberikan sebungkus nasi padang kepada seorang pemulung dan bapak tua tukang becak untuk ia berbuka puasa. Pemulung dan bapak tua tukang becak terlihat sangat senang saat menerima nasi padang itu. Aku sangat puas melihat wajah wajah mereka saat aku memberikan uang atau sebungkus nasi padang.
Sebenarnya umi memang sudah mengajarkan ku untuk berbagi sejak aku kecil. Dulu umi pernah bilang "kaka kalo mau beli baju, baju lama yang udah kekecilan dan ga mau kaka pake lagi kaka pisahin ya nanti kita kasih orang kan lumayan bisa dipake sama mereka kak." Dan juga setiap aku ingin beli boneka, umi selalu bilang "kalo kaka mau beli boneka, satu boneka di rumah kaka sumbangin ke orang ya kak jadi ga kebanyakan boneka." Bahkan sejak SMP, aku diajarkan untuk berbagi kepada anak yatim piatu. Kebetulan memang umi memiliki anak yatim piatu yang lumayan banyak. Mereka sudah aku anggap adik adik ku. Mereka memang tidak ditempatkan disuatu tempat khusus. Namun setiap sebulan sekali atau dua bulan sekali, mereka akan datang ke rumah ku untuk pengajian lalu umi akan menyantuni mereka. Pernah sekali aku menggunakan THR yang aku dapatkan untuk menyantuni mereka. Disaat waktu senggang juga mereka dapat datang ke rumah sekedar belajar bagaimana cara bikin kerudung ala umi.
Tahun ini mereka akan mendapatkan baju lebaran dari aku dan umi. Hari Sabtu yang lalu, aku dan umi pergi ke Pasar Jatinegara untuk mencari baju koko dan baju muslim untuk anak anak yatim, dan juga beberapa mukena untuk diberikan ke beberapa musholla yang sekiranya kekurangan mukena. Aku sudah dapat membayangkan wajah wajah cerah anak anak yatim saat mereka mendapatkan baju lebaran itu.
Belakangan ini aku sadar. Di luar sana banyak sekali orang yang kekurangan. Dan menurutku alangkah baiknya jika kita memberikan sebagian rezeki kita kepada mereka yang membutuhkan. Aku pernah baca, bahwa jika kita mempunyai rezeki, kita harus bersedekah setengah dari rezeki kita. Misalkan kita mempunyai uang 10000 rupiah, maka kita memberikan 5000 rupiah ke orang lain. Namun kan tidak semua dan tidak selalu bisa seperti itu. Makanya dimulai dari kecil kecil dulu. Mungkin hanya sedikit yang kita berikan namun banyak manfaat yang kita berikan kepada orang lain dan kita juga mendapatkan pahala kebaikan. Aku sendiri merasa sangat puas dan senang setelah berbagi kepada orang lain. Karena aku tau sedikit apapun yang kita berikan, itu sangat berarti untuk mereka.
Sekian ceritaku kali ini. Mungkin nantinya aku akan bercerita sesuatu seperti ini lagi hehe. Semoga ceritaku kali ini bermanfaat ya.. amin
With love,
- Reiza Haudina -